Halaman

8 Jenis Ide yang Harus Diketahui Entrepreneur Startup

Sebuah uraian di laman Quora yang dilontarkan oleh entrepreneur Mike Sellers seakan menjawab pertanyaan para entrepreneur pemula tentang bagian apa dari proses menuju keberhasilan yang kerap dilewatkan dan dianggap sepele oleh mayoritas entrepreneur muda pemilik startup yang ambisius. Tanggapan Sellers begitu singkat dan padat namun juga mencakup semua.
Berikut adalah 8 jenis ide yang harus diketahui semua entrepreneur yang bekerja untuk startup (usaha rintisan):
  • Sebuah ide bukanlah desain yang hebat dan wah: Banyak orang yang menganggap desain baru yang menakjubkan sudah bisa dianggap sebagai ide bisnis yang menguntungkan padahal kenyataannya tidak semudah itu.
  • Sebuah desain bukan purwarupa: Prototipe tidak melulu menyuguhkan sebuah desain baru yang mencengangkan dan belum pernah ditemukan sebelumnya.
  • Sebuah purwarupa bukanlah program software: Sebuah program bukanlah produk yang dapat dijual dan dipasarkan ke konsumen/ khalayak ramai begitu saja. Terdapat berbagai tahapan yang harus dilalui sebelumnya untuk itu.
  • Sebuah program bukanlah produk: Sebagian besar orang menganggap program adalah produk mereka. Padahal sebenarnya tidak karena definisi produk sendiri ialah barang yang dibuat atau dirakit untuk dijual ke pasar.
  • Sebuah produk bukanlah usaha/ bisnis: Akan sangat riskan jika Anda mendirikan sebuah startup hanya dengan mengandalkan satu produk. Begitu produk itu gagal atau turun performa penjualannya, kecuali Anda sanggup menelurkan produk inovatif berikutnya, habislah riwayat startup Anda.
  • Sebuah usaha bukanlah keuntungan/ laba: Hanya karena Anda sudah bisa mencetak keuntungan dari kegiatan bisnis selama ini, bukan berarti itu akan menjadi usaha rintisan yang akan langgeng dan berkembang pesat di masa depan. Sebaliknya juga, meski startup Anda masih belum mencapai titik impas (BEP), tetap terdapat peluang untuk berkembang.
  • Laba bukanlah jalan keluar: Berbagai macam aspek dan faktor bermain dalam penentuan nasib sebuah usaha rintisan. Dan sekalipun hampir semua startup didirikan dengan tujuan menghasilkan untung sebanyak mungkin, dalam sebagian kasus, keuntungan yang tinggi tidak bisa mengatasi masalah yang berkecamuk dalam sebuah startup.
  • Sebuah exit bukan kebahagiaan: Keberhasilan Anda membayar kembali investasi yang ditanamkan investor dalam startup tidak serta merta membawa startup ke kondisi yang lebih baik dan kebahagiaan dalam diri Anda sebagai entrepreneur. Anda masih harus memilikirkan langkah selanjutnya agar startup Anda terus mendapatkan sokongan investasi tanpa harus mencederai idealisme bisnis yang Anda pegang.
Setelah ini, jika seseorang bertanya pada Anda mengenai hal yang harus diketahui sebelum melibatkan diri dalam pendirian dan pengelolaan sebuah startup, uraian Sellers di atas sudah cukup banyak menjawab keingintahuan secara singkat. (*Akhlis)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar